Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 07:23:58【Sehat】638 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(26)
Artikel Terkait
- Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai
- Konsumsi domestik naik, laba Unilever tumbuh menjadi Rp3,33 triliun
- PBB: Bantuan Gaza terhambat karena penutupan perbatasan
- Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa
- PBB tingkatkan dukungan bagi pengungsi di Darfur Utara, Sudan
- Unilever tuntaskan lepas bisnis es krim Rp7 T ke Magnum di akhir 2025
- Warga relokasi Cikande berharap dekontaminasi cepat selesai agar bisa pulang
- Guangxi sambut era baru industri ulat sutra yang lebih cerdas
- Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia
- Kemendag catat nilai transaksi UMKM BISA Ekspor capai Rp1,8 triliun
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi

Rahasia singkong: makanan sederhana dengan segudang manfaat

Petugas gabungan bersihkan puing kebakaran di Jakarta Barat

Ombudsman temukan tabung elpiji Malaysia di dapur SPPG Tarakan

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

Lapas Narkotika Jakarta gagalkan penyelundupan sabu lewat ayam kecap

Kriminal kemarin, tersangka korupsi ekspor lalu sabu lewat ayam kecap

Wihaji: Pendistribusian MBG di pulau